Minggu, 13 Mei 2012

Rumah Sementara Di Alam Bebas




Rumah Sementara Di Alam Bebas adalah Bivak. Sekilas pandang memang sederhana dan berkesan apa adanya. Tetapi membuat bivak menjadi penting untuk hal - hal darurat. Walaupun untuk masa sekarang, peranan bivak kalah dengan penggantinya, yakni Tenda Dome. Tetapi menjadi penting apabila suatu saat kita tidak membawa peralatan tidur dan tenda.
http://4.bp.blogspot.com/-3YgemPhA-F0/TxvBo_5jNjI/AAAAAAAAF1U/HZuksmptlCg/s320/bivak1.jpeg

Ada beberapa syarat yang harus diperhatikan ketika kita memutuskan untuk
membuat bivak, yaitu jangan sekali - kali membuat bivak pada daerah yang berpotensi banjir pada waktu hujan. Di atas bivak hendaknya tak ada pohon atau cabang yang mati atau busuk. Ini bisa berbahaya kalau runtuh. Juga jangan di bawah pohon kelapa karena jatuhnya kelapa bisa saja terjadi tiba - tiba.

Di daerah tempat kita akan mendirikan 
bivak hendaknya bukan merupakan sarang nyamuk atau serangga lainnya. Kita juga perlu perhatikan bahan pembuat bivak. Usahakan bivak terbuat dari bahan yang kuat dan pembuatannya baik, sebab semuanya akan menentukan kenyamanan.
http://1.bp.blogspot.com/-amsf9t0j5JE/TxvCBUhQ7jI/AAAAAAAAF1c/kW7B-dQEaqg/s320/bivak.jpeg

Bahan dasar untuk membuat bivak bisa bermacam - macam. Ada yang dibuat dari 
ponco ( jas hujan plastik ), lembaran kain plastik atau memanfaatkan bahan - bahan alami, seperti daun - daunan, ijuk, rumbia, daun palem, dan lainnya. Tapi yang paling penting, kesemua bahan dasar tadi sanggup bertahan ketika menghadapi serangan angin, hujan atau panas.

Selain bahan yang bermacam - macam, bentuk bivak pun amat beragam. Semuanya disesuaikan dengan kebutuhan. Tak harus berbentuk kerucut atau kubus, modelnya bisa apa saja. Ini amat bergantung pada kreativitas kita sendiri. Membuat bivak merupakan seni tersendiri karena kreasi dan seni seseorang bisa dicurahkan pada hasilnya.

Sebagai contoh
, o­ne man bivak. Pembuatannya dengan menancapkan kayu cagak sebagai tiang pokok yang tingginya sekitar 1,5 meter. Letakkan di atasnya sebatang kayu yang panjangnya kira - kira dua meter. Ujungnya diikat kuat yang biasanya memakai patok. Lalu sandarkan potongan kayu yang lebih kecil di atasnya, yang berfungsi untuk menahan dedaunan yang akan jadi atap ”rumah” kita.

Bentuk lain dari 
alam yang bisa dimanfaatkan sebagai bivak yaitu gua, lekukan tebing atau batu yang cukup dalam, lubang - lubang dalam tanah dan sebagainya. Apabila memilih gua,sebaiknya kita bisa memastikan tempat ini bukan persembunyian satwa. Gua yang akan ditinggali juga tak boleh mengandung racun. Cara klasik untuk mengetahui ada tidaknya racun adalah dengan memakai obor. Kalau obor tetap menyala dalam gua tadi artinya tak ada racun atau gas berbahaya di sekitarnya.
http://1.bp.blogspot.com/-6-WJ1BObhqs/TxvCSBHtd3I/AAAAAAAAF1s/bpi7b0kEJqA/s320/o%25C2%25ADne+man+bivak.jpeg
o­ne man bivak

Kita juga bisa memanfaatkan tanah berlubang atau tanah yang rendah sebagai tempat berlindung. Tanah yang berlubang ini biasanya bekas lubang perlindungan untuk pertahanan, bekas penggalian tanah liat dan lainnya. Pastikan tempat - tempat tersebut tidak langsung menghadap arah angin. Kalau terpaksa menghadap angin bertiup kita bisa membuat 
dinding pembatas dari bahan - bahan alami. Selain menahan angin, dinding ini bertugas untuk menahan angin untuk tidak meniup api unggun yang dibuat di muka pintu masuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar