Tips Bila Kehabisan
Bekal Air Dalam Petualangan
Kehabisan bekal air dalam petualangan adalah hal yang cukup
membahayakan, karena apabila air habis, otomatis rasa haus menghantui dan badan
akan mudah lelah serta lemas. Dehidrasi dalam perjalanan petualangan wajib kita hindari, agar tidak
menimbulkan dampak yang tidak kita inginkan. Sebaiknya kuatkan hati agar tidak
boros dalam pemakaian bekal air kita.
Ingat, yang utama hindari boros penggunaan air untuk hal apapun, apalagi saat berada di tengah alam terbuka, semisal pendakian gunung. Rasanya tidak perlu kita Creambath atau Facial saat pendakian gunung!
Bila sudah kehabisan persediaan air, lakukan langkah - langkah sebagai berikut:
1. Periksa peta Anda untuk biru berlekuk - lekuk yaitu tanda - sungai dan anak sungai.
2. Pencarian di bawah permukaan kerikil dan sungai kering. Gali sepanjang tepi luar dari kurva tajam, atau cerukan di dalam, di mana air pernah lebih dalam, dan sepanjang dasar tebing. Anda mungkin menemukan kelembaban.
3. Carilah pohon dan semak - semak gumpalan besar. Hal ini menunjukkan rembesan terdekat atau di bawahnya. Jika Anda menemukan pasir lembab, terus menggali. Atau pohon di bagian barat / membelakangi Matahari terbit menunjukkan air yaitu pada lumut yang tebal, Kaktu syang dengan bantalan besar sebagai daunnya. Atau pada pohon rotan, pohon pisang hutan, pohon bambu, pohon beringin dan pohon besar lainnya
4. Sebuah lembah ngarai dalam panjang sering dibentuk oleh air, sehingga air di ada di sana.
5. Selembar plastik atau kain untuk menampung embun di malam hari atau hujan atau untuk membungkus daun pohon yang mengalami photosintesis di malam hari.
Air Dalam Survival
Air
adalah hal penting di dalam suatu survival, bila kita kekurangan air, maka
ancaman dehidrasi atau kekurangan cairan. Kita bisa bertahan hidup selama
kurang lebih 20 hari tanpa makanan, tetapi bila tanpa air, kita hanya bisa
bertahan kurang lebih selama 5 hari saja.
PENCARIAN AIR
1. Pada tanah berbatu . Cari mata air pada daerah karst . Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori. Pada daerah granit cari pinggir bukit berumput paling hijau.
2. Pada tanah gembur . Cari pada daerah lembah atau lereng. Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.
3. Di pegunungan . Di gali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar. Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.
4. Dari tumbuh - tumbuhan.
Tumbuhan beruas - ruas : rotan dan keluarganya
Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
Tumbuhan khusus : kantong semar
5. Menampung embun.
6. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
7. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.
PENCARIAN AIR
1. Pada tanah berbatu . Cari mata air pada daerah karst . Dari saluran air pada dinding lembah yang memotong lapisan berpori. Pada daerah granit cari pinggir bukit berumput paling hijau.
2. Pada tanah gembur . Cari pada daerah lembah atau lereng. Kadang terdapat genangan kecil, air harus disterilkan.
3. Di pegunungan . Di gali bekas aliran sungai pada kelokan sebelah luar. Pada hutan lumut, ambil lumut lalu peras.
4. Dari tumbuh - tumbuhan.
Tumbuhan beruas - ruas : rotan dan keluarganya
Tumbuhan merambat : lumut and keluarganya
Tumbuhan khusus : kantong semar
5. Menampung embun.
6. Tidak berwarna,berbau dan berasa misal : air mata air, danau, hujan, sungai
7. Jejak binatang menyusui dapat menunjukkan lokasi mata air.
Supaya air menjadi "palatable water" tahap - tahapnya :
1. Sendimentasi
Yaitu air didiamkan sampai kotoran mengendap sendiri atau dicampur AlOH.
2. Koagulasi
Yaitu pengendapan melalui zat kimia. Untuk bahan alkali sama dengan FCl2, NH4. non alkali sama dengan Na2SO4.
3. Filtrasi
Yaitu untuk menjernihkan air dengan pasir atau saringan diatomis.
4. Sterilisasi
Yaitu untuk membunuh organisme penyebab penyakit, cara :
- Delapan tetes yodium tinetur 2,5%/liter air selama 10 menit
- KMnO4 ( kalium permanganate )
- Tablet halozone ( untuk penjernih air )
- Dicampur serbuk biji kelor 200mg / liter lalu diendapkan selama ½ jam.
5. Untuk penghilang bau, warna, racun, adalh dengan karbon aktif seperti : norit, aqua nuchar, hidro darco.
SUMBER AIR
1. Air yang tidak perlu dimurnikan ( palatable water )
- Air bron / mata air
- Air sumur, waduk, sungai, telaga, air hujan, mata air
- Air dari tanaman : *kelapa, kaktus dipotong, diperas
* Liana / rotan dengan memotong dekat tanah ditampung
* Palmae diambil niranya
* Ruas bambu, bonggol pisang, lumut
- Air tampungan dari embun
2. Air yang dimurnikan
- Air berlumpur
- Air yang tidak memenuhi syarat fisik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar